Sabtu, 23 Maret 2013

Beberapa bulan lagi siiih!!

Sampai saat ini saya tidak tau hal apa yang saya rasakan, perasaab saya bingung mesti meneyesal atau beban karena puasa harus jauh dari keluarga. Saya adalah seorang mahasiswi disebuah universitas swasta dijakarta. Belum genap setahun saya meresakan berpisah dengan keluarga besar saya. Tapi saya berusaha memberanikan diri untuk ngekos dan jauh dari keluarga. Tapi untuk bulan puasa nanti dimana target saya adalah berpuasa dengan keluarga sirna. Mendapatkan semester pendek membuat saya galau dengan tidak bisa pulang. Tapi saya juga menyesal dengan hasil yang saya dapati tidak sesuai dengan target. Hal yang dipikirkan menjadi satu, tidak bisa pulang dan target saya tidak rercapai. Yaaa..mungkin saya sedang tidak lucky mendapatkan dosen yang kritis terhadap nilai dan materinya terlalu banyak teori atau asumsi. Saya tidak bisa membayangkan puasa jauh dari keluarga, apalagi berbuka tanpa masakan mama dan kalau dikosan mesti berpikir mau berbuka pakai apa. Kalau ada mama sayakab tidak terlalu bingung toh mama juga sudah menyediakan, tapi ini jauh dari seluruh kekuarga. Padahal bulan puasa masih beberapa bulang lagi tapi hal itu menghantui saya serasa itu telah dekat dan siap mengkelabukan sayaaaa..

Minggu, 03 Februari 2013

SEMESTER SATU!

gak kerasa sekarang sedang mengahadapi UAS semester 1, berarti tandanya sudah 6 bulan kuliah dan jadi anak rantau. dulu saja membayangkan 6 bulan kedepan itu rasanya sangat lama dan menghabiskan beban pikiran. dimana dulunya selalu rindu dengan teman-teman semasa sekolah dulu, setiap sekali seminggu skype dengan teman-teman SD yang 6 tahun dibangku sekolah dasar saya selalu sekelas. saya pun juga mulai terbiasa mager dikosan tanpa kemana-mana. yaaah inilah rutinitas saya tidak ada kegiatan diwaktu jadwal kuliah kosong. hanya duduk didepan laptop nonton drama korea atau nonton hal-hal yang ingin saya tonton sampai hari pun berganti. saya bukan orang yang suka pergi jalan-jalan yang tak ada jelas tujuannya. makanya pilihan saya ketika libur yaa dikosan hanya nonton, sesekali kalau libur cukup lama pergi kerumah kakak mama yang saya panggil "mamak". saya sendiri sempat merasakan jenuh dengan kegiatan saya yang itu-itu saja, kuliah-pulang-tidur-nonton-libur. yaaa kuliah saya bisa dikatakan sedikit santai. apalagi ini masih semester awal banyak santainya menurut saya. didalam otak saya saya banyak terdapat ide tapi satu pun belum terealisasikan. dimana saya ingin kerja part time, jualan kecil-kecilan dan sebagainya, rata-rata siih pikiran saya saat ini ya bisnis soalnya banyak waktu kosong terbuang sia-sia. contohnya saja saat ini, walaupun UAS saya memiliki libur yang cukup lama. memiliki waktu seminggu kosong menjelang ujian selanjutnya, apa yang harus saya lakukan dalam menjalani waktu kosong ini? belajar? seminggu full ini saya hanya belajar yang mana ujian tinggal 2 mata kuliah? haah tidak taulaah.... berhubung semester 1 hampir habis saya ingin berbagi pengalaman selama semester 1 saya memiliki teman yang beragam agama, disini saya dapat merasakan perbedaan budaya yang cukup membuat saya belajar bahwa kita itu sama "sama-sama manusia". ini adalah HIMMARCOMM dimana saya menjadi aktifis 2012 mahasiswa jurusan marketing cimmunication
itu sebagian foto-foto saya bersama teman-teman 01PGO. 6 bulan sudah hampir dilewati dan selamat datang semester 2 yang mana bakal ada kelas professional image and acting, dan katanya pada mata kuliah ini kita berpakaian layaknya orang kantoran dan selamat menggunakan high heels -____-

Rabu, 31 Oktober 2012

PERUBAHAN BUDAYA DALAM MASYARAKAT

Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan. Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negranya. Dimasa sekarang ini banyak sekali budaya-budaya kita yang mulai menghilang sedikit demi sedikit.Hal ini sangatlah berkaitan erat dngan masuknya budaya-budaya ke dalam budaya kita.Sebagai contoh budaya dalam tata cara berpakaian.Dulunya dalam budaya kita sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup.Akan tetapi akaibat masuknya budaya luar mengakibatkan budaya tersebut berubah.Sekarang berpakaian yang menbuka aurat serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat erat didalam masyarakat kita.Sebagai contoh lain jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga mulai terpengaruh budaya luar.Masyarakat sekarang lebih memilih makanan-makanan yang berasal dari luar seperti KFC,steak,burger,dan lain-lain.Masyarakat menganggap makanan-makanan tersebut higinis,modern,dan praktis.Tanpa kita sadari makanan-makanan tersebut juga telah menjadi menu keseharian dalam kehidupan kita.Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai jenis makanan tradisional.Bila hai ini terus terjadi maka tak dapat dihindarkan bahwa anak cucu kita kelak tidak tahu akan jenis-jenis makanan tradisional yang berasal dari daerah asal mereka. Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleg negara lain.Berikut beberapa hal yang dapat kita simak dalam rangka melestarikan budaya. 1. Kekuatan • Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapatdijadikan sebagai ke aset yang tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimiliki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional. • Kekhasan budaya Indonesia Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menarik pandangan negara lain. Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia seperti belajar tarian khas suat daerah atau mencari barang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia memiliki cirri khas yang unik. • Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas negara Indonesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh. 2. Kelemahan • Kurangnya kesadaran masyarakat Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal sekarang ini masih terbilang minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya lokal juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak meningalkan cirri khas dari budaya tersebut. • Minimnya komunikasi budaya Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antarsuku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa. • Kurangnya pembelajaran budaya Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta bagaiman cara mengadaptasi budaya lokal di tengan perkembangan zaman. 3. Peluang • Indonesia dipandang dunia Internasional karena kekuatan budayanya Apabila budaya lokal dapat di jaga dengan baik, Indonesia akan di pandang sebagai negara yang dapat mempertahankan identitasnya di mata Internasioanal. • Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa persatuan Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya lokal agar dapat memperkokoh budaya bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan. Karena adanya saling menghormati antara budaya lokal sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh. • Kemajuan pariwisata Budaya lokal Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi. • Multikuturalisme Dalam artikelnya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning, Riau, Dr Junaidi SS MHum, mengatakan bahwa multikulturalisme meberikan peluang bagi kebangkitan etnik dan kudaya lokal Indonesia. Dua pilar yang mendukung pemahaman ini adalah pendidikan budaya dan komunikasi antar budaya. 4. Tantangan • Perubahan lingkungan alam dan fisik Perubahan lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk mempertahankan budaya lokalnya. Karena seiring perubahan lingkungan alam dan fisik, pola piker serta pola hidup masyakrkat juga ikt berubah • Kemajuan Teknologi Meskipun dipandang banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan teknologi ternyata menjadi salah satu factor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal. Misalnya, sistem sasi (sistem asli masyarakat dalam mengelola sumber daya kelautan/daratan) dikawasan Maluku dan Irian Jaya. Sistem sasi mengatur tata cara sertamusim penangkapan iakn di wilayah adatnya, namun hal ini mulai tidak di lupakan oleh masyarakatnya.

Kegunaan Teknologi dalam Masyarakat

Kegunaan Teknologi dalam Masyarakat Teknologi ada untuk mempermudah manusia mengerjakan suatu hal. Ada sebuah ungkapan bahwa, “Siapa yang menguasai Teknologi, dialah yang menguasai dunia” Sebuah ungkapan yang memiliki makna bahwa jika kita benar benar menguasai teknologi dalam kehidupan, maka akan banyak hal yang akan dapat kita permudah dan kita kerjakan. Teknologi sebenarnya sejak dulu sudah ada, seseorang menggunakan teknologi karna manusia berakal. Teknologi semakin lama semakin berkembang dengan susuai kebutuhan manusia saat ini. Teknologi yang sekarang akan semakin tertinggal di beberapa tahun kedepannya. Perkembangan teknologi yang berkembang pesat saat ini, jika kita pahami secara fungsional, bahwa ternyata sebenarnya semua itu ibaratkan pedang yang bermata dua, dalam artian teknologi ini di satu sisi akan dapat membantu kehidupan manusia, tetapi di sisi yang lain juga akan dapat menghancurkan kehidupan manusia, jika difungsikan untuk hal-hal yang merusak baik berdampak pada individu atau orang lain. Dari fungsi yang ganda tersebut, maka apa yang perlu dilakukan sekarang adalah, ketika sudah memahami fungsi teknologi tersebut seutuhnya, maka hendaknya memanfaatkannya untuk hal yang membawa kemaslahatan individu ataupun bersama, serta menularkan pemahaman yang bermanfaat tersebut pada masyarakat, sehingga nantinya sertiap dari kita akan menanfaatkan teknologi tersebut dengan optimal dan dalam konteks yang membawa manfaat. Contoh Manfaat Teknologi Bagi Kehidupan Manusia Seperti yang ditulis VIVAnews.com, tanggal Dunia 26 Agustus 1994 tentang Manusia Bionik. Disitu membuktikan bahwa dengan teknologi manusia dapat mereplikasi atau memperbaiki sejumlah organ dan bagian tubuh yang rusak (misal : karena kecelakaan, sakit). Dalam istilah pengobatan bionik berarti penggantian atau peningkatan organ tubuh dengan versi mekanis, artinya ia telah mengalami penggantian organ asli dengan versi mekanis atau elektonik. Cara kerjan teknologi bionik yaitu menangkap impuls elektrik. Contoh penerapan teknologi bionik kepada manusia dialami oleh Matthew James, remaja berusia 14 berhasil mendapatkan tangan bioniknya. Tangan ini terbuat dari plastik yang dibalut dengan silikon berwarna hitam. Dengan perintah dari pikiran, tangan bionik Janes mampu bergerak-gerak sesuai keinginan dengan teknologi i-LMB Pulse. Cara kerjanya, tangan bionik ini akan menangkap impuls elektrik yang dikirim dari otot lengan James hasil perintah pikiran. Pesan ini lalu diproses oleh dua elektroda dan dikirim ke mini komputer menjadi gerakan tangan mekanis sesuai dengan perintah yang dikirim. (sumber koran-jakarta.com-Senin, 12 September 2011) Sumber : http://dunianopy.com/2012/03/29/fungsi-teknologi-dalam-kehidupan/ http://blog.werutech.com/manfaat-teknologi-dalam-kehidupan-manusia/

Tari Piring

1. Sejarah Tari Piring Pada awalnya, tari ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang kemudian diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis. Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tradisi tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Akan tetapi, tari tersebut digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian. Tari piring taeus berkembang hingga ke zaman kerajaan Sri Vijaya (kerajaan Sriwijaya) dan runtuhnya kerajaan tersebut oleh kerajaan Majapahit pada abad ke-16 ternyata tidak menghentikan perkembangan seni tari tersebut. Justru dengan runtuhnya kerajaan Sri Vijaya, membuat tari piring makin dikenal oleh negara Melayau lainnya seperti Malayasia. Perkembangan tari piring di negara – negara Melayu dipicu oleh pelarian orang – orang Sri Vijaya ke negara – negara tersebut. Sehingga tidak mengherankan jika di Malaysia tarian piring juga sering digunakan dalam acara perkawinan khususnya perkawinan kalangan masyarakat berada seperti bangsawan dan hartawan. Menurut sejarah tari piring, tarian ini diciptakan untuk menunjukan rasa syukur masyarakat kepada para dewa dengan menyajikan sesajian berupa makanan lezat yang dibawakan oleh gadis – gadis cantik. Namun seiring masuknya Islam di daerah Melayau, fungsi tarian piring pun tidak lagi ditujukan untuk sesembahan bagi para dewa, namun ditujukan untuk para raja dan pejabat. Tari piring pun tidak hanya dinimakti oleh kalangan atas saja, tetapi bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Dan seiring perkembangan zaman, tari piring tidak hanya ditujukan untuk raja dalam konteks pemimpin negara, tapi juga pada raja – ratu sehari alias pengantin. 2. Urutan Seni Tari Piring 1. Persiapan awal. Sudah menjadi kebiasaan bahwa sebuah persembahan kesenian harus dimulakan dengan persediaan yang rapi. Sebelum sebuah persembahan diadakan, selain latihan untuk mewujudkan kecakapan, para penari Tari Piring juga harus mempunyai latihan penafasan yang baik agar tidak kacau sewaktu membuat persembahan. Menjelang hari atau masa persembahan, para penari Tari Piring harus memastikan agar piring-piring yang mereka akan gunakan berada dalam keadaan baik. Piring yang retak atau sumbing harus digantikan dengan yang lain, agar tidak membahayakan diri sendiri atau orang ramai yang menonton. Ketika ini juga penari telah memutuskan jumlah piring yang akan digunakan. Segera setelah berakhir persembahan Silat Pulut di hadapan pasangan pengantin, piring-piring akan diatur dalam berbagai bentuk dan susunan di hadapan pasangan pengantin mengikut jumlah yang diperlukan oleh penari Tari Piring dan kesesuaian kawasan. Dalam masa yang sama, penari Tari Piring telah bersiap sedia dengan menyarungkan dua bentuk cincin khas, yaitu satu di jari tangan kanan dan satu di jari tangan kiri. Penari ini kemudian memegang piring atau ceper yang tidak retak atau sumbing. 2. Mengawali tarian Tari Piring akan diawali dengan rebana dan gong yang dimainkan oleh para pemusik. Penari akan memulai Tari Piring dengan ’sembah pengantin’ sebanyak tiga kali sebagai tanda hormat kepada pengantin tersebut yaitu; sembah pengantin tangan di hadapan sembah pengantin tangan di sebelah kiri sembah pengantin tangan di sebelah kanan. 3. Saat Menari Selesai dengan tiga peringkat sembah pengantin, penari Tari Piring akan memulakan tariannya dengan mencapai piring yang di letakkan di hadapannya serta mengayun-ayunkan tangan ke kanan dan kiri mengikut rentak muzik yang dimainkan. Penari kemudian akan berdiri dan mula bertapak atau memijak satu persatu piriring-piring yang telah disusun lebih awal tadi sambil menuju ke arah pasangan pengantin di hadapannya. Pada umumnya, penari Tari Piring akan memastikan bahwa semua piring yang telah diatur tersebut dipijak. Setelah semua piring selesai dipijak, penari Tari Piring akan mengundurkan langkahnya dengan memijak semula piring yang telah disusun tadi. Penari tidak boleh membelakangkan pengantin. Dalam masa yang sama kedua tangan akan berterusan dihayun ke kanan dan ke kiri sambil menghasilkan bunyi ‘ting ting ting ting …….’ hasil ketukan jari-jari penari yang telah disarung cincin dangan bagian bawah piring. Sesekali, kedua telapan tangan yang diletakkan piring akan dipusing-pusingkan ke atas dan ke bawah disamping seolah-olah memusing-musingkannya di atas kepala. 4. Mengakhiri Tarian Sebuah sajian Tari Piring oleh seseorang penari akan dapat berakhir apabila semua piring telah dipijak dan penari menutup sajiannya dengan melakukan sembah penutup atau sembah pengantin sekali lagi. Sembah penutup juga diakhiri dengan tiga sembah pengantin dengan susunan berikut; sembah pengantin tangan sebelah kanan sembah pengantin tangan sebelah kiri sembah pengantin tangan sebelah hadapan. 3. Filosofi Begini, menurut pemahaman penduduk Sumatra Barat, gerakan tari piring melambangkan kerja sama ketika warganya berada di sawah. Koreografi ini meniru cara petani bercocok tanam dan menunjukkan ungkapan rasa syukur mereka saat menuai hasil panen yang bakal menghidupi seisi rumah. Piring di tangan mereka diisi makanan yang lezat untuk dipersembahkan kepada dewa. Tetapi sejak agama Islam masuk, tari piring mempersembahkan sesajennya kepada majelis keramaian dan raja-raja atau pembesar negeri. Kini, tari piring juga dipakai sebagai bagian dalam pernikahan tradisional karena pengantin dianggap sebagai raja sehari yang layak mendapat penghormatan. Butuh kecakapan memegang piring dan mengatur mimik muka yang tepat saat menarikannya. Ketika penarinya bergerak cepat, atau disebut ayun, bersiaplah menyaksikan atraksi lempar piring. Piring yang mudah pecah itu akan dilontarkan tinggi-tinggi ke udara. Dan, penari menunjukkan kebolehan dalam mempermainkan piring di tangannya. Itulah bagian yang melambangkan kegembiraan tatkala musim panen tiba.

GENDER DALAM MASYARAKAT

1. Pengertian Gender Gender adalah perbedaan dan fungsi peran sosial yang dikonstruksikan oleh masyarakat, serta tanggung jawab laki-laki dan perempuan Sehingga gender belum tentu sama ditempat yang berbeda, dan dapat berubah dari waktu ke waktu. Gender bukanlah kodrat ataupun ketentuan Tuhan. Oleh karena itu gender berkaitandengan proses keyakinan bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan berperan dan bertindak sesuai dengan tata nilai yang terstruktur, ketentuan sosial dan budaya ditempatmereka berada. Dengan demikian gender dapat dikatakan pembedaan peran, fungsi,tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki yang dibentuk/dikonstruksi oleh sosial budaya dan dapat berubah sesuai perkembangan zaman. 2. Permasalahan Ketidakadilan Gender Ketertinggalan perempuan mencerminkan masih adanya ketidakadilan dan ketidak setaraan antara laki-laki dan perempuan di Indonesia, hal ini dapat terlihat dari gambarankondisi perempuan di Indonesia. Sesungguhnya perbedaan gender dengan pemilahansifat, peran, dan posisi tidak menjadi masalah sepanjang tidak melahirkan ketidakadilan. Namun pada kenyataannya perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidak adilan, bukan saja bagi kaum perempuan, tetapi juga bagi kaum laki-laki.Berbagai pembedaan peran, fungsi, tugas dan tanggung jawab serta kedudukan antaralaki-laki dan perempuan baik secara langsung maupun tidak langsung, dan dampak suatu peraturan perundang-undangan maupun kebijakan telah menimbulkan berbagaiketidakadilan karena telah berakar dalam adat, norma ataupun struktur masyarakat.Gender masih diartikan oleh masyarakat sebagai perbedaan jenis kelamin. Masyarakat belum memahami bahwa gender adalah suatu konstruksi budaya tentang peran fungsi dantanggung jawab sosial antara laki-laki dan perempuan. Kondisi demikian mengakibatkankesenjangan peran sosial dan tanggung jawab sehingga terjadi diskriminasi, terhadaplaki-laki dan perempuan. Hanya saja bila dibandingkan, diskriminasi terhadap perempuankurang menguntungkan dibandingkan laki-laki. 3. Bentuk-bentuk Ketidakadilan Akibat Deskriminasi Gender a. Menganalisis perempuan sebagai salah satu bentuk ketidakadilan gender Proses marginalisasi (peminggiran/pemiskinan) yang mengakibatkan kemiskinan, banyak terjadi dalam masyarakat terjadi dalam masyarakat di Negara berkembang seperti penggusuran dari kampong halaman, eksploitasi. Namun pemiskinan atas perempuanmaupun laki yang disebabkan jenis kelamin merupakan salah satu bentuk ketidakadilanyang disebabkan gender. Sebagai contoh, banyak pekerja perempuan tersingkir danmenjadi miskin akibat dari program pembangunan seperti internsifikasi pertanian yanghanya memfokuskan petani laki-laki. Perempuan dipinggirkan dari berbagai jeniskegiatan pertanian dan industri yang lebih memerlukan keterampilan yang biasanya lebih banyak dimiliki laki-laki. b. Subordinasi Subordinasi pada dasarnya adalah keyakinan bahwa salah satu jenis kelamin dianggaplebih penting atau lebih utama dibanding jenis kelamin lainnya. Sudah sejak dahulu ada pandangan yang menempatkan kedudukan dan peran perempuan lebih rendah dari laki-laki. Banyak kasus dalam tradisi, tafsiran ajaran agama maupun dalam aturan birokrasiyang meletakan kaum perempuan sebagai subordinasi dari kaum laki-laki. Kenyataanmemperlihatkan bahwa masih ada nilai-nilai masyarakat yang membatasi ruang gerak terutama perempuan dalam kehidupan. Sebagai contoh apabila seorang isteri yanghendak mengikuti tugas belajar, atau hendak berpergian ke luar negeri harus mendapat izin suami, tatapi kalau suami yang akan pergi tidak perlu izin dari isteri. c. Pandangan stereotipe Setereotipe dimaksud adalah citra baku tentang individu atau kelompok yang tidak sesuaidengan kenyataan empiris yang ada. Pelabelan negatif secara umum selalu melahirkanketidakadilan. Salah satu stereotipe yang berkembang berdasarkan pengertian gender,yakni terjadi terhadap salah satu jenis kelamin, (perempuan),Hal ini mengakibatkan terjadinya diskriminasi dan berbagai ketidakadilan yangmerugikan kaum perempuan. Misalnya pandangan terhadap perempuan yang tugas danfungsinya hanya melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan domistik ataukerumahtanggaan. Hal ini tidak hanya terjadi dalam lingkup rumah tangga tetapi jugaterjadi di tempat kerja dan masyaraklat, bahkan di tingkat pemerintah dan negara.Apabila seorang laki-laki marah, ia dianggap tegas, tetapi bila perempuan marah atautersinggung dianggap emosional dan tidak dapat menahan diri. Standar nilai terhadap perilaku perempuan dan laki-laki berbeda, namun standar nilai tersebut banyak menghakimi dan merugikan perempuan.Label kaum perempuan sebagai “ibu rumah tangga” merugikan, jika hendak aktif dalam“kegiatan laki-laki” seperti berpolitik, bisnis atau birokrat. Sementara label laki-lakisebagai pencari nakah utama, (breadwinner) mengakibatkan apa saja yang dihasilkanoleh perempuan dianggap sebagai sambilan atau tambahan dan cenderung tidak diperhitungkan. d. Kekerasan Berbagai bentuk tidak kekerasan terhadap perempuan sebagai akibat perbedaan, munculdalam bebagai bentuk. Kata kekerasan merupakan terjemahkan dari violence, artinyasuatu serangan terhadap fisik maupun integritas mental psikologis seseorang. Oleh karenaitu kekerasan tidak hanya menyangkut serangan fisik saja seperti perkosaan, pemukulandan penyiksaan, tetapi juga yang bersifat non fisik, seperpti pelecehan seksual sehinggasecara emosional terusik.Pelaku kekerasan bermacam-macam, ada yang bersifat individu, baik di dalam rumahtangga sendiri maupun di tempat umum, ada juga di dalam masyarakat itu sendiri. Pelaku bisa saja suami/ayah, keponakan, sepupu, paman, mertua, anak laki-laki, tetangga,majikan. e. Beban ganda Bentuk lain dari diskriminasi dan ketidak adilan gender adalah beban ganda yang harusdilakukan oleh salah satu jenis kalamin tertentu secara berlebihan. Dalam suatu rumahtangga pada umumnya beberapa jenis kegiatan dilakukan laki-laki, dan beberapadilakukan oleh perempuan. Berbagai observasi, menunjukkan perempuan mengerjakanhampir 90% dari pekerjaan dalam rumah tangga. Sehingga bagi mereka yang bekerja, selain bekerja di tempat kerja juga masih harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga.Dalam proses pembangunan, kenyataannya perempuan sebagai sumber daya insani masihmendapat pembedan perlakuan, terutama bila bergerak dalam bidang publik. Dirasakan banyak ketimpangan, meskipun ada juga ketimpangan yang dialami kaum laki-laki disatu sisi.

Industrialisasi dan Globalisasi

Industrialisasi dan Globalisasi Industrialisasi Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang merubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi. Dalam Industrialisasi ada perubahan filosofi manusia dimana manusia merubah pandangan lingkungan sosialnya menjadi lebih kepada rasionalitas (tindakan didasarkan atas pertimbangan, efisiensi, dan perhitungan, tidak lagi mengacu kepada moral, emosi, kebiasaan atau tradisi). Menurut para peniliti ada faktor yang menjadi acuan modernisasi industri dan pengembangan perusahaan. Mulai dari lingkungan politik dan hukum yang menguntungkan untuk dunia industri dan perdagangan, bisa juga dengan sumber daya alam yang beragam dan melimpah, dan juga sumber daya manusia yang cenderung rendah biaya, memiliki kemampuan dan bisa beradaptasi dengan pekerjaannya. Negara pertama yang melakukan industrialisasi adalah Inggris ketika terjadi revolusi industri pada abad ke 18. Pada akhir abad ke 20, Negara di Asia Timur telah menjadi bagian dunia yang paling banyak melakukan industrialisasi. Deskripsi Industrialisasi Menurut klasifikasi Jean Fourastie, sebuah ekonomi terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama terdiri dari produksi komoditas (pertanian, peternakan, ekploitasi sumber daya mineral). Bagian kedua proses produksi barang untuk dijual dan bagian ketiga sebagai industri layanan. Proses Industrialisasi didasarkan pada perluasan bagian kedua yang kegiatan ekonominya didominasi oleh kegiatan bagian pertama. Revolusi Industri pertama terjadi pada pertengahan abad ke 18 sampai awal abad ke 19 di daerah Eropa Barat, Amerika Utara, dimulai pertama kali di Inggris. Revolusi Industri kedua terjadi pada pertengahan abad ke 19 setelah penemuan mesin uap, listrik, mesin pembakaran dalam (tenaga fosil) dan pembangunan kanal kanal, rel kereta api sampai ke tiang listrik. Dampak Sosial dan Lingkungan 1. Urbanisasi Terpusatnya tenaga kerja pada pabrik – pabrik di suatu daerah, sehingga daerah tersebut berkembang menjadi kota besar. 2. Eksploitasi tenaga kerja Pekerja harus meninggalkan keluarga agar bisa bekerja dimana industri itu berada. 3. Perubahan pada struktur keluarga Perubahan struktur sosial berdasarkan pada pola pra industrialisasi dimana suatu keluarga besar cenderung menetap di suatu daerah. Setelah industrialisasi keluarga biasanya berpindah pindah tempat dan hanya terdiri dari keluarga inti (orang tua dan anak – anak). Keluarga dan anak – anak yang memasuki kedewasaan akan semakin aktif berpindah pindah sesuai tempat dimana pekerjaan itu berada. 4. Lingkungan hidup Industrialisasi menimbulkan banyak masalah penyakit. Mulai polusi udara, air, dan suara, masalah kemiskinan, alat alat berbahaya, kekurangan gizi. Masalah kesehatan di Negara industri disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial politik, budaya dan juga patogen (mikroorganisme penyebab penyakit) Globalisasi Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Pengertian Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Ciri Globalisasi • Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda. • Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO). • Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan. • Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi http://id.wikipedia.org/wiki/Industrialisasi